Kemarin saya tertidur lebih awal karena enam sesi mengajar kemarin yg melelahkan. Dan ketika terbangun dinihari, saya menemukan pertanyaan ini di grup WhatsApp keluarga kami dari salah satu putera kami.
Dia baru saja menyaksikan video yang "membuktikan" eksistensi Tuhan lewat argumen fisika mengenai alam semesta & energi. Pertanyaannya nan simpel ini tetap mengagumkan saya. Maklum, kebanyakan orang umumnya manggut-manggut saja atau tergesa-gesa berseru "Amin!" dalam euforia semu bahwa "agama telah menang atas ateisme" atau bahwa "God is not dead!" Well, ada masanya juga dulu saya akan merespon serupa, to be fair. Terlepas dari kompleksitas tersendiri untuk menjelaskan apa yg dimaksudnya sebagai "benar" atau "nyata", this young man dianugerahi pikiran cukup kritis utk mempertanyakan klaim video tersebut.
Salah satu fitur yg akan Anda alami ketika belajar kitab suci secara kritis adalah KETERKEJUTAN. Ya, saya terkejut bahwa dulu saya - seperti banyak orang dlm keluarga maupun komunitas Iman saya tak tahu bhw:
1. Kitab Kejadian tidak ditulis secara final sebelum periode monarki Israel (±1000 SM) dan kisah "penciptaan" di dalamnya bukanlah fakta historis melainkan narasi puitis, atau ..
2. Bahwa kisah penciptaan dunia terdengar mirip dengan narasi "Enuma Elish" atau kisah Nuh yang sangat mirip dengan epik "Gilgamesh" dalam peradaban Mesopotamia kuno, atau ..
3. Bahwa sejarah para patriark & Kerajaan Istael-Yehuda sebagaimana banyaknya kontradiksi antara kitab Raja-Raja versus Tawarikh, lebih didasari motif propaganda & politik teritorial ketimbang sejarah yang "netral & objektif", atau ..
4. Bahwa beberapa kitab PB termasuk surat Timotius & Titus sangat mungkin adalah "pseudoepigraf" (seseorang yang menulis dengan mengaku sebagai Paulus), atau
5. Bahwa tak ditemukan sumber di luar Alkitab yang mengkonfirmasi mujizat & kebangkitan Kristus... Atau Masih banyak lagi..
Dan mungkin keterkejutan yang tak kalah besarnya adalah banyak dari kita yang mengharuskan Alkitab untuk menjadi kitab yang akurat secara literal historis agar ia dapat melandasi iman akan Allah. Kita takut kalau-kalau Alkitab terbukti tak handal secara saintifik & karenanya mencoba "membela Iman", hingga di tahap yang terkadang mengada-ada atau melalu perdebatan dengan melupakan pemberitaan melalui kasih dan teladan sikap yang mulia.
Padahal Alkitab akan selamanya berselubungkan misteri & bahwa mengimani melampaui "rasa pasti" lah tanda bahwa Allah ada & bahwa Roh-Nya berkarya menuntun hati kita pada Kristus. Iman tak anti akal budi namun ia tak sedemikian rapuh dan insecure sampai seolah hidup matinya tergantung pada bukti. 💕🙏
Berkah dalem
FZ 趙健忠
#4of30 #30harimenulis
Silakan klik beberapa kisah di bawah ini untuk membaca blog lengkapnya ...
No comments:
Post a Comment