Putra kedua saya menangis tadi sore saat mobil mainan yang susah payah dirakitnya pecah menjadi beberapa bagian.
Sebagai seorang insinyur, Saya segera mempelajari keadaan dan berusaha menenangkan pria kecil ini, dan mulai mengajarinya teknik memperkuat rangka.
Hal paling berharga yang ia pelajari hari ini bukan tentang mobil-mobilan yang akhirnya jadi luar biasa (meski akhirnya Anda bisa lihat di gambar..). Namun yang lebih penting lagi, ia paham bahwa saat keadaan nampaknya di luar kendali dan menyedihkan tanpa tertahankan, Saya selalu ada di sisinya dan siap menolongnya.
Sebagai seorang insinyur, Saya segera mempelajari keadaan dan berusaha menenangkan pria kecil ini, dan mulai mengajarinya teknik memperkuat rangka.
Hal paling berharga yang ia pelajari hari ini bukan tentang mobil-mobilan yang akhirnya jadi luar biasa (meski akhirnya Anda bisa lihat di gambar..). Namun yang lebih penting lagi, ia paham bahwa saat keadaan nampaknya di luar kendali dan menyedihkan tanpa tertahankan, Saya selalu ada di sisinya dan siap menolongnya.
Mainan tersebut rusak kembali beberapa kali sore itu, namun kali ini ia nampak tenang. Nampak sekali perubahan dalam cara anak ini menanggapi masalah & kegagalan. Dan perubahan inilah yang berharga dan permanen.
Jadi, para sahabat ...
πSelaku orang tua, guru, atasan, figur otoritas, semoga takkan pernah lagi kita memandang rendah saat seorang anak sedang menangis. Tangisan bisa punya 1001 makna, namun di antara nya TIDAK ada yang bermakna kelemahan.
π Sebagai siapapun kita, kita bukan Tuhan, dan takkan pernah menduduki peran sebagai Tuhan. Rendah diri maupun kesombongan adalah perlawanan secara langsung yang menyakiti hati Tuhan. Kisah kehidupan bukanlah tentang kita. Maka jangan pernah berhenti menempatkan Tuhan di pusat segalanya dan teruslah berusaha mengasihi Dia lewat melayani & berbakti pada sesama.
Saat "di atas" ingatlah "tujuan Tuhan" atas kita, bukan ambisi kita. Saat "di bawah" ingatlah bahwa tak ada yang dapat membuatnya berkata "UPS!" atau "Eits!". Insinyur Agung kita telah mengetahui & memperhitungkan semuanya.
Saat "di atas" ingatlah "tujuan Tuhan" atas kita, bukan ambisi kita. Saat "di bawah" ingatlah bahwa tak ada yang dapat membuatnya berkata "UPS!" atau "Eits!". Insinyur Agung kita telah mengetahui & memperhitungkan semuanya.
π Tak ada salahnya memiliki keinginan dan dambaan, itulah bukti bahwa kita diciptakan dengan hasrat untuk memiliki sukacita dan damai, untuk kesempurnaan dan kekekalan (Pkh 3:11). Namun jangan puas hanya dengan harta dan tahta, karena ilusi takkan pernah mengalahkan keindahan hal yang sejati. Ingin segera "lulus" dari pelajaran hidup tertentu? Mari melatih jiwa kita untuk bergembira meski mobil baru "dambaan" kita belum kunjung tiba, sebaliknya, mintalah "hati baru" dari Tuhan. π(Yeh 36:26, Ibr 11:6; 1Ptr 1:6-7)
#holiday #qualitytime #legoboy #boysthingy #lifelessons #ΧΧΧΧΧ©ΧΧπ #ε°εΌεΌ